Kamis, 28 Februari 2013

"GeBraKan" El Fatih mendapat hibah torn air..

Jam menunjukan pukul 9 malam, anak-anak bimbel El Fatih sudah pada pulang semua.. tiba-tiba datang seorang bapak-bapak ke Sekretariat El Fatih di jalan Batu Ampar III No. 21, Condet. Kami langsung menemuinya, kemudian kami tanya, "ada yang bisa kami bantu Pak?", lalu beliau mengutarakan maksud dan tujuannya, "saya mau nyumbang barang nih buat ElFatih, saya baru beli torn buat nampung air, tapi ga jadi saya pake, dari pada mubazir mendingan saya sumbangkan kesini mudah-mudahan bermanfaat", katanya. Kamipun langsung meresponnya dengan sigap, "Ooh.. begitu ya, kalo begitu terimakasih banyak sebelumnya dan kapan bisa kami ambil?". "Sekarang juga boleh, sekalian mari saya antar", jawabnya.


Kamipun langsung menjemput barang tersebut. Dan ternyata beliau juga akan menyumbangkan beberapa unit komputernya untuk program GeBraKan Rumah Kreatif ElFatih, saya lihat ada sekitar 4 atau 5 komputer yang sudah di tumpuk. Mudah-mudahan bermanfaat Pak. Amin...

Belajar Baca di Elfatih Bimbel Center

Ini dia salah satu program Rumah Kreatif Elfatih untuk bidang pendidikan, yaitu Bimbingan Baca dengan metode yang unik dan menyenangkan. Siswa-siswa yang belajar baca di ElFatih yaitu usia antara 3,5 th s/d usia kelas 1 SD. Anak-anak senag sekali belajar bareng dibimbing oleh Ibu Kurniasih, SE (Ibu Nia)



Selain belajar baca, di ElFatih juga ada Bimbingan Belajar untuk SD dan SMP, dengan tujuan untuk membantu prestasi anak didik dalam belajar di sekolah.


Minggu, 24 Februari 2013

Tim "GeBraKan" Jemput Barang Hibah

Alhamdulillah.... Hari ini ( Ahad, 24 Februari 2013 ) "GeBraKran" Rumah Kreatif ElFatih mendapatkan hibah berupa lemari, dispenser, CPU Komputer dll, dari keluarga ibu santi di daerah perumnas Klender Jakarta Timur. Tim GeBraKan pun langsung meluncur ke lokasi untuk menjemput barang hibah tersebut.

Adapun GeBraKan ( Gerakan Barang Bekas Untuk Pendidikan ) adalah salah satu program dari Rumah Kreatif ElFatih, yang bertujuan untuk mengajak seluruh masyarakat untuk ikut peduli terhadap masa depan pendidikan anak bangsa, terutama yatim dan dhu'afa. Dengan cara menyumbangkan barang-barang yang sudah tidak terpakai tetapi masih layak untuk digunakan, sehingga barang tersebut insyaAllah lebih bermanfaat. Kegiatan ini meliputi juga kegiatan Bank Sampah.

Adapun barang-barang yang bisa dihibahkan adalah:Barang-barang elektronik, seperti TV, Handphone, kulkas, mesin cuci, mesin-mesin produksi, furnitur, kendaraan bermotor, sofa, buku-buku dll. Kami melayani penjemputan barang-barang yang akan disumbangkan (wilayah Jabodetabek).






Pemanfaatan barang-barang yang sudah dihibahkan tergantung dari manfaat barang tersebut, jika barang tersebut bisa digunakan untuk menunjang aktifitas pendidikan, seperti komputer, buku-buku bacaan, peralatan sekolah dll,  akan digunakan langsung untuk proses pendidikan. Adapun jika barang tersebut tidak berhubungan dengan kegiatan pendidikan, maka akan diuangkan/dijual dan hasil penjualan akan digunakan untuk operasional dan beasiswa pendidikan siswa.

Rabu, 20 Februari 2013

Do'a untuk orang sakit




Beberapa hari ini anak-anak saya sakit, Ya Allah...berilah kesembuhan pada mereka. 
Sedih rasanya saat orang tercinta sedang sakit,

Hanya sebait do'a...yang tercurah...
Serta ikhtiar tiada henti

Saya termasuk orang yang percaya akan kekuatan do'a. Do'a tidak mengenal dimensi ruang dan waktu. Di manapun dan kapan pun ada Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan pinta kita.


Rasulullah SAW memberikan beberapa contoh, bagaimana beliau SAW mendo'akan orangg yang sedang sakit. Di antaranya adalah : 



:::. 1. Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu bahwa beliau berkata kepada Tsabit Al-Bunani: “Maukah engkau aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Tsabit menjawab: “Ya”. Maka Anas membaca:



اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبِأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَافِي لاَ شَافِيَ إِلاَّ أَنْتَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَفَمًا



“Ya Allah, Rabb sekalian manusia, yang menghilangkan segala petaka, sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tak ada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, sebuah kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (HR. Al-Bukhari)



Dalam riwayat lain dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau berkata: “Dahulu bila salah seorang dari kami mengeluhkan rasa sakit maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusapnya dengan tangan kanan beliau dan membaca:



اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبِأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَفَمًا



“Ya Allah, Rabb sekalian manusia, hilangkanlah petakanya dan sembuhkanlah dia, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tak ada penyembuh kecuali penyembuhan-Mu, sebuah penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)




:::. 2. Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa beliau berkata: “Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meruqyah dengan membaca:



امْسِحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِكَ الشِّفَاءِ لاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ أَنْتَ



“Hapuslah petakanya, wahai Rabb sekalian manusia. Di tangan-Mu seluruh penyembuhan, tak ada yang menyingkap untuknya kecuali Engkau.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)




:::. 3. Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa beliau berkata: “Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila meruqyah beliau membaca:



بِسْمِ اللهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيْقَةِ بَعْضِنَا لِيُشْفَى بِهِ سَقِيْمُنَا، بِإِذْنِ رَبِّنَا



“Dengan nama Allah. Tanah bumi kami dan air ludah sebagian kami, semoga disembuhkan dengannya orang yang sakit di antara kami, dengan seizin Rabb kami.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)




:::. 4. Dari Abu Al-‘Ash Ats-Tsaqafi radhiallahu ‘anhu, bahwa beliau mengeluhkan sakit yang dirasakannya di tubuhnya semenjak masuk Islam kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:



ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِي تَأَلَّمَ فِيْ جَسَدِكَ وَقُلْ: بِسْمِ اللهِ ثَلاَثًا، وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ: أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ



“Letakkanlah tanganmu pada tempat yang sakit dari tubuhmu dan ucapkanlah, ‘Bismillah (Dengan nama Allah)’ sebanyak tiga kali. Lalu ucapkanlah:



أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ



‘Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan sesuatu yang kurasakan dan kuhindarkan,’ sebanyak tujuh kali.” (HR. Muslim)




:::. 5. Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda:



مَنْ عَادَ مَرِيْضًا لَمْ يَحْضُرْ أَجَلُهُ فَقَالَ عِنْدَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ: أَسْأَلُكَ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيْكَ، إِلاَّ عَافَاهُ اللهُ فِيْ ذَلِكَ



“Barangsiapa mengunjungi orang sakit selama belum datang ajalnya, lalu dia bacakan di sisinya sebanyak tujuh kali:



أَسْأَلُكَ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيْكَ



‘Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Pemilik ‘Arsy yang besar, semoga menyembuhkanmu,’ niscaya Allah akan menyembuhkannya dari penyakit itu.” (HR. Abu Dawud, At-Turmudzi, dan dihasankan oleh Al-Hafizh dalam Takhrij Al-Adzkar)




:::. 6. Dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiallahu ‘anhu, beliau berkata: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengunjungiku (ketika aku sakit) dan beliau membaca:



اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا



“Ya Allah, sembuhkanlah Sa’d Ya Allah, sembuhkanlah Sa’d. Ya Allah, sembuhkanlah Sa’d.” (HR. Muslim)



Teriring do'a...Semoga Allah memberikan kesehatan yang barokah pada kita semua dan memberikan kesembuhan pada yang sakit...Amien (As-sai)


Kamis, 14 Februari 2013

KISAH CINTA


cinta 1
Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak,
yaitu : ada CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya.

Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun
suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba
naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau
cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai
perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu
air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang
mengayuh perahu. "KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong aku!" teriak CINTA.

Lalu apa jawab KEKAYAAN, "Aduh! Maaf, CINTA!" kata KEKAYAAN. "Perahuku telah
penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini
tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini." Lalu KEKAYAAN
cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam.

CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan
perahunya. "KEGEMBIRAAN! Tolong aku!", teriak CINTA. Namun apa yang terjadi,
KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak
mendengar teriakan CINTA.

Air makin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik.
Tak lama lewatlah KECANTIKAN. "KECANTIKAN! Bawalah aku bersamamu!", teriak
CINTA. Lalu apa jawab KECANTIKAN, "Wah, CINTA, kamu basah dan kotor. Aku tak
bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut
KECANTIKAN.

CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak. Apa
kesalahanku, mengapa semua orang melupakan aku. Saat itu lewatlah KESEDIHAN.
Lalu CINTA memelas, "Oh, KESEDIHAN, bawalah aku bersamamu", kata CINTA. Lalu
apa kata KESEDIHAN, "Maaf, CINTA. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian
saja...", kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA
terus berharap kalau dirinya dapat diselamatkan. Lalu ia berdoa kepada
Tuhannya, oh Tuhan tolonglah aku, apa jadinya dunia tanpa aku, tanpa CINTA?
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "CINTA! Mari cepat naik ke
perahuku!" CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyot
berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu cepat-cepat CINTA naik
ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi
lagi. Pada saat itu barulah CINTA sadar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui
siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya
kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah "WAKTU", kata orang itu. Lalu CINTA bertanya
"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang
mengenalku pun enggan menolongku", tanya CINTA heran. Sebab", kata orang
itu,"hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari CINTA itu. (As-sai)